Dunia pendidikan memang memiliki banyak
cerita yang tentu saja bisa dijadikan sebagai sumber isnpirasi dalam
menulis sebuha cerpen. Banyak cerpen tentang dunia pendidikan yang
meraih penghargaan serta berhasil diangkat ke layar lebar. Cerpen
tentang pendidikan tentu saja sarat dengan pesan moral atau bahkan
sindiran terhadap keadaan dunia pendidikan tanah air saat ini. Sebuah
cerpen pendidikan yang dikemas dengan baik tidak akan membuat para
pembacanya menjadi bosan namun sebaliknya menjadi lebih tertarik dan
merekomendasikan cerpen tentang pendidikan ini kepada orang lain.
CERPEN TENTANG PENDIDIKAN
JUDUL: PUTIH ABU - ABU
Prita adalah siswi kelas XI di SMA
Harapan Kita. Sejak awal memasuki bangku SMA, Prita telah memiliki
seorang sabahat yang bernama Jessi. Mereka berdua selalu bersama pada
setiap kesempatan. Bahkan tidak jarang mereka saling menginap dan
belajar bersama. Kebersamaan mereka juga terlihat dalam setiap kegiatan
ekstra kurikuler serta kegiatan ilmiah yang sering diadakan oleh pihak
sekolah. Tidak heran bila guru dan teman - temannya mengenal mereka
sebagai sosok siswa yang rajin dan berprestasi. Suatu hari, sekolah
mengadakan seleksi Siswa Teladan yang nantinya akan mewakili sekolah ke
tingkat Kabupaten. Seperti biasa, Prita dan Jessi pun mengikuti seleksi.
Namun dari awal mereka telah sepakat bahwa siapapun nanti yang
dinyatakan lolos tidak akan membuat persahabatan mereka retak. Untuk
menghadapi seleksi Siswa Teladan, mereka bahkan belajar bersama dengan
saling tukar inforasi mengenai berbagai referensi yang mereka dapatkan.
Para siswa lainnya pun tidak kalah heboh
mempersiapkan diri menghadapi seleksi Siswa Teladan ini. Ajang Siswa
Teladan memang merupakan sebuah ajang bergengsi yang paling ditunggu
siswa SMA Harapan Kita. Dalam 5 tahun terakhir, SMA Harapan Kita telah
berhasil menyabet juara I sehingga tahun ini pun para siswa dan juga
guru ingin mempertahankan predikat Juara I yang telah 5 tahun berturut -
turut mereka dapatkan. Ajang ini tidak hanya menyaring kemampuan siswa
dalam bidang akademik saja, namun juga menyaring prestasi non akademik
yang dimiliki oleh siswa.
Akhirnya hari H seleksi penyaringan Siswa
Teladan pun tiba. Prita dan Jessi pun bergegas menuju ke aula sekolah
untuk mengikuti acara tersebut. Hari ini, seleksi bidang akademik
dilakukan di hall sekolah. Ada sekitar 20 siswa yang mengikuti ajang
seleksi ini. Semua bidang studi pun diujikan di sini. Karena telah siap,
Prita dan Jessi sama sekali tidak terlihat grogi. Dengan tampak percaya
diri, mereka mengerjakan semua soal dan keluar 15 menit lebih awal dari
waktu yang telah ditentukan. Di luar hall, mereka berdiskusi tentang
soal - soal yang mereka kerjakan tadi. Terkadang merak tampak tersenyum
senang, tertawa terbahak bersama, atau nahkan nyengir saat mereka tahu
bahwa jawaban mereka salah. 3 jam kemudian, acara sekelsi Siswa teladan
pun dilanjutkan kembali. Kali ini tes non akademik yang dilakukan
berdasarkan mnat serta bakat yang dimiliki oleh masing - amsing siswa.
Karena emiliki minat dan bakat yag berbeda, Prita dan Jessi pun
berpisah. Prita menuju ruang olahraga dan Jessi menuju ruang musik.
Setelah seharian mengikuti acara seleksi
Siswa Teladan, menjelang sore pengumuman tentang siswa yang akan
mewakili SMA Harapan Kita ke seleksi Siswa Teladan tingkat Kabupaten
akan segera diumumkan. Berdasarkan jumlah nilai yang terbanyak, akhirnya
Jessi-lah yang berhak mewakili sekolah ke ajang bergengsi tersebut.
Mendengar hasil pengumuman tersebut, sontak Jessi dan Prita berpelukan
dan Prita pun berjanji bahwa ia akan selalu emnsupport dan mendampingi
Jessi dalam menghadapi ajang seleksi Siswa Teladan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar