Pagi
ini matahari baru muncul dari ufuk Timur. Kaca jendela rumahku masih
basah oleh embun, suasana dingin menyergapku sampai menusuk tulang. Pagi
ini rasanya malas sekali keluar dari tempat tidurku dan pergi ke
sekolah. Kalau tidak dibangun paksa ibu,aku pasti bakalan kebablasan
bangun sampai siang. Seperti biasanya ayah mengantarku ke SMA 123 yang
cukup terkenal di Bandung. Sesampainya di gerbang cepat-cepat aku
berlari menuju kelas. Aku mengumpat “Huh,masih harus naik 2 anak tangga
lagi,bakalan terlambat nih!”. Sesampainya di pintu kelas,ternyata bu
Murni sudah mengabsen muridnya dari tadi. Bu Murni yang melihatku diluar
kelas langsung menutup pintu dan tidak memperbolehkanku masuk. Dengan
langkah lunglai aku duduk di bangku depan kelasku dan menunggu sampai
pelajaran Biology selesai. “Aduh,sial banget sih aku hari ini!Harusnya
tadi gak usah pake acara sarapan dulu dirumah”,aku memaki diriku
sendiri.
Tak lama kemudian dari kejauhan aku melihat seorang anak laki”
berlari lari. Kutajamkan penglihatanku. “Astaga! Itu kan Kemal! Jadi dia
telat juga”,teriakku. Kemal adalah teman yang paling pintar dikelasku.
Dia itu orangnya nyebelin sekaligus cowok yang kusukai semenjak aku
duduk didepannya. Sekarang dia udah berada di depanku. “Bu Murni udah
masuk kelas ya?” tanyanya dingin. Aku mengangguk. “Dasar! Mau nanya aja
sikapnya udah angkuh begitu”pikirku dalam hati. Dia pun duduk di bangku
sebelahku dan menunggu sampai bel pelajaran pertama usai. 10 menit kami
diam tanpa bicara. Akhirnya aku ngajak dia ngobrol,sekaligus nanya soal
mtk. Dia kan emang paling jago mtk dikelasku. “Eh,kamu udah ngerjain
tugas Mtk belum?Boleh nanya gak?”tanyaku. “Sudah, lo mau nanya?Sorry ya
gue lagi sibuk!” katanya masih bernada dingin. Aku jadi diam. “Huh,sibuk
apanya?!Dari tadi juga main hp. Bilang aja gak mau bantuin.”kataku
dalam hati. Kami masih duduk sampai bel pelajaran pertama usai.
Kriiiiiiiiiiiing. Bu Marni pun keluar dari kelas. Aku dan Kemal
segera masuk dan duduk ditempat duduk kami. Saat pelajaran Mtk pun di
juga nyebelin setengah mati.”Sssst,Kemal. Tunjukkin rumus yang nomor 2
dong”,kataku sambil memohon. “Nomor 2? Masa nomor 2 aja lo gak tau
sih.Pasti lo gak merhatiin guru nerangin tadi ya?Lo cari aja di
buku!Salah lo sendiri gak merhatiin”,bukannya ngasih tau,dia malah
marah-marah.Aku udah kesel banget. Sampai saat bel jam pulang pun aku
masih kesal dengan Kemal. Saat jalan kaki menuju rumahku,aku marah” gak
jelas. “Ih,salah apa sih aku sama Kemal!Kok dia jahat amat sih.Aku
doa’in dia dapat musibah”,kutukku. Eh,gak taunya malah aku yang jatuh.
Gara gara marah marah aku sampai gak ngeliat parit yang cukup dalam
didepanku. Duh!Rasanya sakit banget.Gak kuat berdiri. Mana gak ada orang
lagi buat dimintai tolong. “Heh!Mau berapa lama lo diem disitu”,kulihat
arah sura itu berasal.Ternyata……Kemal! “Bisa berdiri gak?”,tanyanya.
Berusaha kugerakkan kakiku,rasanya sakit sekali.Ternyata dia mengerti
keadaanku langsung memapah tubuhku dan menggendongku ke belakang. Aku
kaget,baru kali ini aku digendong,sama cowok pula!Dan cowok yang kusukai
lagi. Mimpi apa aku semalam,meskipun dia nyebelin,tapi gak pernah
ngurangi rasa sukaku dengannya.Aku jadi tersenyum sendiri. “Eh,rumah lo
dimana sih? Dideket sini ya?,tannyanya. “Iya,diperumahan sana belok
kiri,terus dipertigaan belok kanan.Nyampe deh”,ujarku. “Oh,terus kenapa
lo bisa jatoh tadi?dasar bego!”katanya. “Gak kok,tadi cuma kepeleset
aja”kataku berbohong.Gak mungkinkan aku jawab kalo aku jatuh karena
mikirin dia. “Kemal,aku mau nanya,kok kamu sentimen sih sama aku tadi di
sekolah. Aku kan cuma nannya baik baik,jawabnya malah ketus begitu. Kan
kita bisa jadi temen”kataku. “Soal yang itu gue minta maaf deh.Abis lo
sih!Gue tu lagi serius ngerjain soal malah lo ganggu”katanya “Serius
nih?Berarti kita udah temenan kan?”ujarku berseri seri. “Terserah apa
kata lo deh. Nih udah nyampe.Badan lo kecil tapi beratnya minta ampun”.
Aku pun nyengir dan cuma bilang makasih dengannya. Dengan jalan
terpincang pincang aku masuk kerumah. Hari ini seneng banget!
Semenjak kejadian itu sikap Kemal kepadaku berubah.Kami jadi
akrab.Main bareng bareng,jajan bareng bareng,belajar bareng
bareng,tidurpun bareng bareng(haha,gak mungkin lah). Tapi semenjak
sebulan terakhir,Kemal menghindariku dan gak mau main denganku. Sampai
suatu hari aku melihatnya bergandengan tangan dengan seorang cewek
berkulit putih dan cantik didepan gereja seusai dia berdo’a. Hatiku saat
itu remuk. Malamnya aku berdoa, “Ya Allah,salahkah bila aku tulus
mencintainya? Aku tau kami berbeda keyakinan. Tapi aku tak bisa bohong
kalau selama ini rasa sayang ini semakin bertambah. Aku mencintainya
hanya karenaMu ya Allah. Jikalau kami berjodoh nanti,maka dekatkanlah
kami”,aku berdo’a khusyuk sekali.
Seminggu berlalu Kemal tidak masuk sekolah.Kudengar kalau dia masuk
rumah sakit. Sorenya langsung ketumui dia di rumah sakit. Aku terkejut
melihat kepalanya yang sedikit botak “Kemal,kamu kok sebulan ini
ngehindari aku sih?Terus kok bisa dirawat dirumah sakit?Sakit
apa?”,tanyaku cemas.Kemudian dia memegang tanganku.Aku kaget,tapi tidak
kutolak tangannya memegang tanganku. “La,gue pengen ngomong jujur ke
elo.Sebenarnya gue ngehindarin lo biar bisa ngilangin perasaan suka gue
ke elo.Gue sayang sama elo!”. Aku kaget bukan main.Jantungku berdegup
kencang.Kemal?Suka sama aku? Impossible! “Ah,kamu.Jangan bercanda?Udah
sakit masih sempat sempatnya bercanda”,kataku masih tak percaya.
“Gak,gue gak sedang bercanda.Gue suka sama elo La. Gue ngehindari lo
karena kita berbeda keyakinan.Dan gue tau itu salah.Tapi gue gak bisa
bohong dan nutupi rasa sayang gue ke elo. Dan juga sekarang gue kena
penyakit Kanker otak semenjak gue sd. Gue gak mau nyusahin elo karena
penyakit gue ini”katanya. Apa!Kemal kena kanker? Rasanya aku ingin
sekali menangis. “Mal,aku tau kita gak seiman.Aku meyakini Allah S.W.T
sebagai Tuhanku dan kamu meyakini Isa Al-Masih sebagai Tuhanmu.Tapi
hendaknya jikalau kita berjodoh,Tuhan gak bakalan misahain kita dengan
penyakitmu ini”,kataku sesegukan. “La,udah jangan nangis.Gue gak suka
liat lo nangis.”katanya sembari ngusapin air mataku. “Makanya jangan
buat aku nangis dong,kamu harus kuat.Kemal yang kukenal adalah cowok
yang kuat dan gak pernah mau kalah”,kataku berusaha tersenyum. “La,kamu
mau gak nurutun permintaan ku. Satuuuu aja”,pintanya. Aku mengangguk,ini
kali pertamanya di bicara menggunakan aku-kamu. “Tolong kamu ajari aku
sholat,aku tau kita pasti bisa bersama jika kita satu keyakinan.
Sekarang umurku udah 18 tahun.Aku berhak menentukan jalan hidupku
sendiri.Mama Papa pasti ngijinin aku masuk Islam.Dan aku mencintaimu
hanya karena Allah”katanya lemah. Aku terkejut karena disaat keadaannya
seperti itu dia malah minta diajarin sholat dan ingin masuk islam. Aku
pun membantunya berdiri dan membantunya berwudhu. Lalu mengajarinya
sholat. Setelah itu sayup sayup kudengar dia mengucapkan “asyhadu an-laa
ilaaha illallaa, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah”. Aku kaget
bukan main.Ternyata dia hafal 2 kalimat syahadat tanpa kuketahui
sebelumnya. Dan disaat itu pula nafasnya berhenti dan meninggalkanku
selamanya. Aku menangis sejadi jadinya. Tapi aku tau,ini sudah takdir
Allah. Aku tak boleh menyesalinya. Kemal….adalah cowok pertama yang
mengenalkanku apa artinya cinta dan kasih sayang dan kewajibanku sebagai
seorang Muslim
TAMAT